Salam BUMI, Pasti LESTARI

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?
(Asy Syu'araa' :7)

Kamis, 09 Februari 2017

Negeri Saba, Negeri Makmur Lalu Hancur

Terlepas dari berbagai perdebatan mengenai dimanakah lokasi sebenarnya  negeri Saba, mari kita fokus untuk  mengambil  pelajaran berharga agar apa yang terjadi di negeri itu di masa lalu  tidak terjadi di negeri kita. 

“Sesungguhnya bagi kaum Saba ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka, yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan), "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun. Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon asl, dan sedikit dari pohon sidr. Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir” (Surat Saba 15-17)

Selasa, 07 Februari 2017

Ngambeg Berhutang

Seorang adek angkatan di kampus yang akan ijab qabul bertanya kepadaku beberapa waktu lalu. “Mas, menurut jenengan  apa yang musti diperhatiin ketika mulai berkeluarga, terutama masalah keuangan dan kebutuhan hidup?”. Aku spontan  menjawab, “Usahakan sebisa mungkin jangan berhutang”. “Lho, apa hubungannya dengan berhutang, kok penting?”, tanyanya lebih lanjut.

Jumat, 03 Februari 2017

Rimba Beradab


Oh Tuhan
Kau ciptakan kami serasi melengkapi
Hadirkan cinta sarat makna
Jauh dari keruhnya prasangka
Jauh dari kejamnya dusta
Jauh dari amisnya dengki

Oh Tuhan
Kau pertemukan kami di tanah ini
Kembalikan hakikat arti sahabat
Dekat bebasnya nafas
Dekat hijaunya tajuk
Dekat basahnya embun


Oh Tuhan
Betapa malu ku hadapi ciptaanMu
Hukum rimbanya lebih beradab
Batang tinggi kuat mengayomi
Terbang bebas tiada menindas
Kicauan indah tanpa pongah
Merayap senyap penuh hormat
Menetes jernih sirnakan perih

Oh Tuhan
Kapan lagi Kau sandingkan kami
Haruskah kulepas kedamaian ini
Kembali umbar busuknya cacian
Kembali pelototi angkuhnya perpecahan
Kembali tampar ringkihnya perbedaan

Oh Tuhan
Ragaku pulang menggenggam rindu
Mengalir haru tertiup bayu
Menatap asa teriring doa
Manusia sejatinya berakhlaq surga

Anton Prasojo, TN Gn. Halimun Salak 1-3 Feb 2017