Rumah Kaum Tsamud (Source: Republika Online) |
Benar
adanya bahwa Nabi diturunkan sesuai kondisi kaumnya. Mari kita belajar dari
kisah kaum Tsamud di zaman Nabi Saleh yang hidup setelah kaum 'Ad. Kaum yang
hidup di Kota Hijr (Batu), sebuah kota di antara Yaman selatan dan utara
Madinah yang saat ini disebut dengan nama Madain Saleh.
Kaum Tsamud
dianugerahi kekuatan dan kepintaran yg luar biasa. Mereka mampu mengukir dan
memahat gunung yang terjal dan gersang menjadi rumah bak istana sebagai tempat
tinggal mereka. Mereka menguasai teknologi yang luar biasa dengan mengubah
gunung menjadi tempat tinggal.
Disisi lain, mereka
mempunyai tabiat membuat kerusakan di bumi. Salah satu bentuk kejahatannya
adalah mengurangi kadar emas dan perak sebagai alat transaksi. Mereka
menjadikan nilai emas dan perak tidak sesuai kadarnya dan menipu orang-orang
dengannya. Ini adalah kejahatan luar biasa, merusak perekonomian global,
melakukan penipuan demi keuntungan golongan mereka.
Nabi Saleh diutus
oleh Allah SWT untuk memperbaiki kondisi kaum Tsamud. Jauh sebelum menjadi
seorang nabi, Nabi Saleh dikenal sebagai orang yang jujur, penuh kebaikan dan
kematangan ilmu. Itulah yang membuat geger kaum Tsamud ketika Nabi Saleh
memulai dakwahnya untuk mengajak kaumnya menyembah Allah SWT.
Sebagian kecil
menerima ajakan Nabi Saleh sementara sebagian besar mengingkarinya. Mereka
menantang Nabi Saleh untuk menunjukan kebesarannya kalau memang ia adalah
utusan Allah SWT.
Atas izin Allah SWT,
keluarlah seekor unta betina dari batu gunung yang pecah dan juga melahirkan
seekor unta kecil. Orang-orang heran bagaimana mungkin ada unta bisa keluar
dari batu di gunung. Selain itu menurut beberapa riwayat unta tersebut sangat
spesial dimana mampu menyediakan susu bagi seluruh kaum Tsamud dalam satu waktu
dan ketika unta meminum air di sumur tidak ada satupun hewan yang berani
mendekat. Akan tetapi hak itu ternyata tidak serta merta menjadikan mereka
beriman. Kesombongan telah melingkupi hati dan pikiran mereka.
Melihat perkembangan
dakwah nabi Saleh, para pembesar kaum Tsamud yang dimotori oleh 9 orang
kemudian merencanakan makar. Sebuah rencana pembunuhan terhadap unta tersebut
dan dilanjutkan usaha pembunuhan terhadap Nabi Saleh.
Unta betina tersebut
berhasil dibunuh. Merka tidak menghiraukan pesan Nabi Saleh untuk tidak sedikitpun
menggangggunya. Murka Allah pun datang.
Melalui Nabi Saleh,
Allah SWT berpesan agar kaum Tsamud menghabiskan waktu untuk bersuka cita
selama tiga hari merayakan keberhasilan mereka membunuh unta tersebut. Setlah
itu balasan dari Allah akan datang.
Mendengar ucapan itu,
kaum Tsamud tidak juga bergeming. Mereka justru menanggapi dengan remeh sambil
berkata "Mana mungkin kita akan kedatangan adzab tiga hari lagi sementara
sebelum itu kuta bunuh Nabi Saleh".
Upaya membunuh Nabi
Saleh di malam hari di rumahnya gagal atas izin Allah SWT. Datanglah adzab yang
sudah dijanjikan. Rusak dan luluh lanahnya semua yang mereka miliki.
Istana-istana kokoh di gunung hancur tak bersisa sepertinya hancurnya kaum
Tsamud yang tiada beriman.
Sumber: Tafsir Ibnu
Katsir Surat An Naml 48-53
Tidak ada komentar:
Posting Komentar