Aku bermimpi...
Hamparan hijau terbentang
Layaknya permadani menutupi bumi
Luas bahkan terlihat tak bertepi
Tak heran menjadi kebanggaan ibu pertiwi
Aku bermimpi...
Ketika pagi menyapa
Kicauan burung-burung memekik indah
Hewan-hewan bergerak lincah
Tumbuhan-tumbuhan tegak seakan tak tergoyah
Serangga-serangga melompat tak serakah
Bahkan cacing seolah menjadi berkah
Lalu...
Aku terbangun kawan
Mimpiku sirna, binasa, menghilang tanpa bekas
Kini, hutanku habis ditebas
Keharmonisan makhluk telah dirampas
Hutanku malang...
Hutanku sayang...
Bila engkau mampu berteriak
Siapa yang akan engkau caci maki
Siapa yang akan engkau marahi
Siapa yang akan engkau benci
Siapa...Siapa...Siapa...
Akankah banjir bentuk air matamu
Akankah tanah longsor wujud amarahmu
Akankah defisit air bentuk kekecewaanmu
Pantas bila engkau membalas manusia dengan caramu
Beri peringatan atas keserakahan, kesombongan serta kebiadaban
Siapa...siapa...siapa...
Dipundak siapa beban tugas suci ini
Dipundakku, pundakmu atau siapa
Bila yakin tugas ini tertumpu dibahumu
Ambil...ambil
Ambil dan pecaya akan kekuatan tangan kalian
Beri perubahan wajah kehutanan
Pupuk keikhlasan jaga kehormatan
Pasti harapan itu masih ada
Membelah hutan temukan keharmonisan
Buat hutan tersenyum padamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar