Salam BUMI, Pasti LESTARI

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?
(Asy Syu'araa' :7)

Kamis, 07 Desember 2017

Jogjaku Sayang, Sawahku Hilang

Dua Bidadariku bersama Mbah Warto
Bagi orang yang pernah tinggal di Jogja, mungkin waktu kuliah, sekolah, tugas kerja, pasti sebagian besar sepakat kalau Jogja itu tempat yang nyaman buat tinggal. Kenyamanan akan lingkungan, fasilitas juga penduduknya. Bahkan ada tagline bagi orang yang lama tidak datang ke Jogja: “Jogja itu ngangenin Dab!” Bagi kamu yang pernah tinggal di Jogja, lokasi mana yang paling ngangenin? Hayo, coba ingat-ingat. Apakah tempat kampus kamu dulu, tempat kos, tempat nongkrong atau lokasi main bareng temen-temenmu? Pastinya, tempat itu membawa kesan dalam, dan membawa rindu melayang ke masa-masa itu. Cie..ciee !

Jogja dengan segala kenyamanannya menarik banyak orang untuk tetap tinggal di sana, meskipun sudah tidak lagi menjalani kuliah atau tugas kerja. Contoh simpelnya ya aku dan keluargaku. Tujuh tahun lalu, setelah menikah dan kemudian lulus dari Kampus Bulaksumur, kami mencoba peruntungan di Ibu Kota. Dasarnya “wong ndeso”, nggak betah tinggal di kota dengan kompleksitas yang sangat tinggi, kamipun memutuskan untuk pulang kembali ke Jogja setelah 3 bulan merantau. Padahal sebenarnya kami bukan orang Jogja asli lho.

Ya, sebagian mengatakan kami bukan pejuang tahan banting, tapi kami melihat dari sisi lain. Hidup tidak sekedar mencari pekerjaan dan ekonomi yang mapan, toh rezeki ada di mana-mana. Kami hanya berpikir, ingin membangun keluarga di tempat yang homey dan dekat dengan keluarga. Ternyata hal semacam itu tidak hanya terjadi dengan kami, banyak teman-teman yang juga mager (malas gerak) dari Jogja. Kondisi tersebut di satu sisi ternyata membawa dampak bagi Jogja, salah satunya di sector property. Kebutuhan tempat tinggal bagi para pendatang semakin besar. Selain itu juga banyak orang berinvestasi di Jogja untuk membangun kos-kosan, rumah kontrakan, bahkan apartemen. Sebegitu banyaknya property yang ditawarkan laris manis di pasaran. Tak ayal, harga tanah di Jogja meroket luar bisa dari waktu ke waktu.

Beberapa tahun yang lalu berusaha mencari sebidang tanah yang strategis, tidak jauh dari kota untuk kami bangun rumah sudah cukup susah. Mencari tanah dengan harga di bawah Rp 500.000/meter sudah susah, dapatnya pasti di pinggiran. Kalau mau yang dekat kota, yang harus merogoh kocek lebih, paling tidak 1-2 juta/m nya. Apalagi sekarang. Ingat sekali beberapa tahun lalu tempat dimana kami saat ini berteduh (Condongcatur, Sleman) lokasinya sudah di pojok, bersebelahan dengan sawah. Tapi hanya dalam hitungan beberapa tahun, sawah yang indah itu, sudah hilang semua, berubah menjadi rumah padat penduduk.  

Kalau menurut info dari REI (Real Estate Indonesia) DIY 2017, kenaikan harga tanah di Jogja mencapai 20% per tahunnya. Kenaikan ini yang dimanfaatkan oleh para pengembang untuk melebarkan sayap bisnis propertinya. Sebagai dampaknya, tanah-tanah pekarangan semakin terbatas, alhasil banyak dilakukan konversi tanah sawah menjadi pekarangan untuk kemudian dibangun perumahan. Sebagai contoh, Kabupaten Sleman dulunya terkenal sebagai lumbung padi di Jogja, tetapi sekarang sudah banyak sawah-sawah terkikis habis. Sebenarnya Pemda Sleman sudah mengendalikan pengeringan sawah ke pekarang melalui pengurusan Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT), tetapi masih belum maksimal. 

Praktik di lapangan, para pemilik sawah dihadapkan dengan intensitas penawaran yang tinggi dan beragam dari para pengembang untuk menjual tanah sawahnya. Di dekat rumah ku misalnya, semakin sedikit ditemui adanya sawah. Kalau toh ada tanah berupa sawah, biasanya berupa bengkok atau tanah kas desa, yang sangat dibatasi penggunaannya untuk usaha di luar pertanian. 




Berdasarkan data dari BPS DIY, pada tahun 2012 luas sawah di DIY sebesar 56.364 Ha. Jumlah ini berkurang sebesar 1.072 Ha menjadi 55.292 Ha di tahun 2016. Apabila di rata-rata, 204.4 Ha sawah di Jogja hilang setiap tahunnya. Konversi terbesar terjadi di Kabupaten Sleman sebesar 801 Ha selama 5 tahun terakhir, atau sekitar 160.2 Ha per tahunnya. 

Mengutip apa yang disampaikan Subejo PhD, Dosen Fakultas Pertanian UGM di dalam artikel yang dimuat di Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Rabu 8 Maret 2017, hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi laju alh fungsi lahan pertanian adalah dengan mempercepat proses penyusunan Perda Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di semua kabupaten. Dengan ditetapkannya Perda LP2B yang terintegrasi dalam RTRW dapat segera ditetapkan kawasan pertanian yang dilindungi. Lahan pertanian yang dilindungi tentunya didasarkan pada situasi dan lokasi kawasan, aksesibilitas, kesuburan, irigasi, ketersediaan infrastruktur pertanian dan lain sebagainya.

Setelah penetapan kawasan lahan pertanian dilindungi, dapat segera diikuti dengan kebijakan dan program-program yang dirancang dan diimplementasikan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) teknis. Sehingga secara terintegrasi dapat memberikan perlindungan pada lahan pertanian yang telah ditetapkan.

Pengendalian alih fungsi lahan pertanian dan perlindungan lahan pertanian harus mencakup semua aspek mulai hulu sampai dengan hilir. Program yang dapat dikembangkan antara lain pembangunan infrastruktur pertanian (irigasi, jalan usaha tani, gudang dan sebagainya). Kemudian penyediaan input dan sarana-prasarana usaha tani yang mudah diakses petani, dukungan pembiayaan usaha tani. Hal yang tidak kalah penting adalah jaminan pasar atas produk pangan.

Diluar itu semua, beberapa hari lalu, sebagaimana kegiatan rutin di pagi hari sebelum anak-anak berangkat sekolah, kami sempatkan main ke Taman Kuliner Condongcatur. Lokasi besutan Pemda DIY seluas 1,5 Ha yang menggabungkan konsep taman dengan sarana hiburan dan olah raga, terdiri dari 40 buah resto dan 80 buah kios. 

Disana kami bertemu Mbah Warto (bukan nama sebenarnya). Petani yang masih bertahan dari gempuran penawaran para pemburu tanah. Sawah Mbah Warto berlokasi di sisi Timur Tamkul berjumlah 3 petak, hasil warisan dari orang tuanya. Sekarang dia tinggal mengolah 2 petak karena yang 1 petak sudah dia jual untuk membangunkan rumah anaknya. 

Mbah Warto menceritakan, bagaimana hampir setiap minggu rumahnya dikunjungi para pemburu tanah, menawar untuk membeli sawahnya. Bertahun-tahun kondisi seperti ini berjalan. Hingga kini dia masih mantap untuk tetap mempertahankan sawah dan profesinya sebagai petani. 

Akan tetapi, Mbah Warto juga tidak tahu apakah anak-anaknya besok masih akan mempertahankan tanah sawahnya. Dia menuturkan, sawah di sebelahnya adalah milik kakaknya, yang setelah meninggal direncanakan dijual dan dibagi oleh anak-anaknya. 

Kisah Mbah Warto adalah gambaran bagaimana semakin beratnya warga lokal mempertahankan tanah sawahnya. Sebuah harapan terselip, agar sawah Mbah Warto tetap bertahan dan memberikan kesempatan bagi anak-anakku untuk bermain lumpur kembali, menanam padi dan setidaknya belajar bagaimana menjadi seorang petani. 

Sumber:
1. http://yogyakarta.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/73
2. http://krjogja.com/web/news/read/26594/Quo_Vadis_Alih_Fungsi_Lahan_Pertanian

Rabu, 29 November 2017

Lomba Infaq Pak Hadi

Pak Hadi
Sebuah notifikasi adanya pesan baru masuk di layar HP. Ternyata dari salah satu group WA yang aku ikuti. Seseorang kawan posting mengenai kabar duka.

“Inalillahi wainnailaihiroojiuun kapundhut wonten ngarsanipun Allah swt. BP. H. Suhadi Dimyati Ba. Pada hari selasa 28 Nov jam23.30 di Pedak Bumirejo smg husnul khotimah aamiin. Pemakaman akan dilaksanakan pukul 09.00”

Sejenak aku ingat-ingat nama itu. Pesan baru kemudian masuk, sebuah foto sebagai jawaban akan pertanyaan yang sama dari salah satu anggota group lainnya. Oh, aku ingat sekarang. Kami dulu di SMP memanggilnya Pak Hadi. Beliau adalah guru agama Islam sejak kelas I hingga kelas III.

Selasa, 07 November 2017

Ingatlah, Sang Malaikat Punya Batas Waktu

Kehadiran akan orang yang kita rindukan adalah sebuah anugerah. Ibuku hadir dalam mimpi, membangunkanku pukul 03.00 pagi ini. Sejenak aku duduk, mengingat mimpi menghampiriku. Tersenyum, merasakan hadirnya, tapi juga berbalut sedih karena ternyata hanya mimpi. Setidaknya bisa menjadi penawaran rindu di kalbu.

Kamis, 12 Oktober 2017

Tips Menghadapi Pekerjaan Baru

Hello Guys, ketika berada di dunia kerja sering kali kita berhadapan dengan berbagai hal, salah satunya adalah diberikan penugasan baru yang bisa jadi jauh dari pengalaman atau kemampuan yang kita miliki. Terus bagaimana dong? Apa kita tolak ya?

Eits, jangan cepat-cepat menolak, anggap ini sebagai sebuah tantangan, pasti ditempatkannya kita pada tugas tersebut sudah ada pertimbangannya. So, take it ! Sampaikan saja kalau kita akan coba pejalari dan lakukan semaksimal mungkin. Tentunya ini akan menjadi kredit penilaian tersendiri bagi kita cukup kooperatif dan loyal.

Selasa, 10 Oktober 2017

Petualangan ke Negeri Tirai Bambu

Teringat sebuah ungkapan, belajarlah hingga negeri China. Alhamdulillah ada kesempatan untuk mengunjungi negeri Tirai Bambu tersebut meskipun hanya sebentar. Sebuah event Pulp and Paper Global Conference membawaku melihat secara langsung seperti apa negeri yang anak bangsanya mampu menginjakan kaki di setiap jengkal belahan negara di dunia.

Kamis, 16 Maret 2017

Az Zumar 6 : Menunduk dan Berkhidmat

Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan? (Qs Az Zumar ayat 6)

Mari kita telaah bersama:
1. Adam sebagai lelaki diciptakan seorang diri kemudian Hawa diciptakan dr tulang rusuknya. Tulang rusuk itu ibarat tulang pelindung bagi organ2 dalam yg sangat vital. Diciptakannya perempuan sebagai istri adalah pelindung bagi suami. Laki-laki memang tampak kuat dr luar, tetapi dalam diri mereka ada sisi2 lemah yg mana para isterilah yg menguatkannya. Isteri menjadikan para suami tenang dan bahagia

2.  Diciptakannya binatang tenak 8 ekor yg berpasangan atau dengan kata lain 4 pasang jantan dan betina. Binantang apa saja itu? Unta, sapi, domba dan kambing. Keempat jenis ini diturunkan sebagai pelengkap dan pendukung hidup manusia. Itulah mengapa hewan2 ini dimuliakan sebagai hewan kurban, aqiqah, dan wajib terkena hitungan zakat apabila telah masuk nisabnya. Dan saat ini hewan2 inilah yg membantu kehidupan manusia dlm berbagai aktivitasnya serta memberikan nilai ekonomi bagi siapa yg memeliharanya.

3. Tiga kegelapan dalam yg dialami seorang manusia yakni kegelapan dalam rahim, perut ibu, dan selaput bayi. Manusia yg diciptakan melalui sebuah proses maha dahsyat dr air mani (nutfah), segumpal darah ('alaqah) dan segumpal daging (mudghah). Proses itulah yg menjadikan manusia menjadi bentuk seperti saat ini di dunia. Apa yg perlu disombongkan, bukankah kita hanya berasal dr tetesan cairan itu?

Kesemuanya memberikan pelajaran berharga untuk mengingat apa dan siapa kita saat ini adalah mahluk ciptaanNya yg Maha Esa.

Condongcatur, ba'da shubuh16 Maret 2017

Kamis, 09 Februari 2017

Negeri Saba, Negeri Makmur Lalu Hancur

Terlepas dari berbagai perdebatan mengenai dimanakah lokasi sebenarnya  negeri Saba, mari kita fokus untuk  mengambil  pelajaran berharga agar apa yang terjadi di negeri itu di masa lalu  tidak terjadi di negeri kita. 

“Sesungguhnya bagi kaum Saba ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka, yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan), "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun. Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon asl, dan sedikit dari pohon sidr. Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir” (Surat Saba 15-17)

Selasa, 07 Februari 2017

Ngambeg Berhutang

Seorang adek angkatan di kampus yang akan ijab qabul bertanya kepadaku beberapa waktu lalu. “Mas, menurut jenengan  apa yang musti diperhatiin ketika mulai berkeluarga, terutama masalah keuangan dan kebutuhan hidup?”. Aku spontan  menjawab, “Usahakan sebisa mungkin jangan berhutang”. “Lho, apa hubungannya dengan berhutang, kok penting?”, tanyanya lebih lanjut.

Jumat, 03 Februari 2017

Rimba Beradab


Oh Tuhan
Kau ciptakan kami serasi melengkapi
Hadirkan cinta sarat makna
Jauh dari keruhnya prasangka
Jauh dari kejamnya dusta
Jauh dari amisnya dengki

Oh Tuhan
Kau pertemukan kami di tanah ini
Kembalikan hakikat arti sahabat
Dekat bebasnya nafas
Dekat hijaunya tajuk
Dekat basahnya embun


Oh Tuhan
Betapa malu ku hadapi ciptaanMu
Hukum rimbanya lebih beradab
Batang tinggi kuat mengayomi
Terbang bebas tiada menindas
Kicauan indah tanpa pongah
Merayap senyap penuh hormat
Menetes jernih sirnakan perih

Oh Tuhan
Kapan lagi Kau sandingkan kami
Haruskah kulepas kedamaian ini
Kembali umbar busuknya cacian
Kembali pelototi angkuhnya perpecahan
Kembali tampar ringkihnya perbedaan

Oh Tuhan
Ragaku pulang menggenggam rindu
Mengalir haru tertiup bayu
Menatap asa teriring doa
Manusia sejatinya berakhlaq surga

Anton Prasojo, TN Gn. Halimun Salak 1-3 Feb 2017

Jumat, 27 Januari 2017

Budayakan Olahraga Ya Guys


Badan sehat, hidup nikmat. Memiliki badan yang sehat adalah harapan semua orang. Berbekal kesehatan setiap orang mampu  menjalankan aktivitas sehari-hari dengan penuh semangat dan kemudahaan. Bisa kita bayangkan apa yang akan hilang dari hidup ketika kesehatan tidak lagi bersama  kita.

Kesehatan sebagai bagian pemberian dari Tuhan sudah sepantasnya kita jaga dengan sebaik-baiknya. Salah satu cara untuk menjaganya adalah dengan melakukan olahraga fisik. Olahraga fisik banyak macamnya, kita tinggal pilih mana yang asyik untuk dijalankan.

Keasyikan olahraga  akan terasa ketika kita  melakukannya secara bersama-sama dengan  teman-teman.  Tidak hanya keringat yang keluar dari  badan kita, melainkan persaudaraan  dan  stress yang akan hilang.  

Berolahrga bersama teman-teman membuat kita tidak bosan dalam melakukannya. Aku sendiri lebih  memilih olahraga  bersama-sama daripada lonely. Setidaknya ada 2 jenis olahraga yang secara rutin aku lakukan, Futsal dan Tenis lapangan. Keduanya aku lakukan bersama  teman-teman kantor.





Futsal biasanya dilakukan setiap 2 minggu sekali, sementara tenis lapangan dilakukan 1 minggu sekali. Keduanya menjadi pilihan yang asyik bagiku untuk menjaga  kesehatan agar badan  ini  tetap  bisa  sehat, bugar dan  bersemengat  untuk  menjalani aktivitasa  padat  sehari-hari. Yuk, kita jaga terus budaya hidup sehat dengan olahraga ya Guys!

Rabu, 18 Januari 2017

Eh, Kamu Naik Gaji Nggak ?

“Eh, dah tahun baru,  wah, naik  gaji  dong?”
“Tahun  baru,  siapa yang naik jabatan ya?”

Itulah beberapa kalimat pertanyaan yang sering aku  dengar menjadi buah bibir di  awal tahun. Ya, awal tahun kerap  dijadikan momentum untuk  perubahan baik di instansi negeri maupun swasta. Sebuah  langkah untuk menata organisasi dan memberikan penyesuaian insentif bagi para pegawainya. Awal tahunpun disambut dengan suka cita oleh sebagian besar orang, berharap ada implikasi positif dalam jenjang karir dan kenaikan penghasilan.

Jumat, 06 Januari 2017

Kepongahan Kaum Pemahat Gunung


Rumah Kaum Tsamud (Source: Republika Online)
Benar adanya bahwa Nabi diturunkan sesuai kondisi kaumnya. Mari kita belajar dari kisah kaum Tsamud di zaman Nabi Saleh yang hidup setelah kaum 'Ad. Kaum yang hidup di Kota Hijr (Batu), sebuah kota di antara Yaman selatan dan utara Madinah yang saat ini disebut dengan nama Madain Saleh. 

Kaum Tsamud dianugerahi kekuatan dan kepintaran yg luar biasa. Mereka mampu mengukir dan memahat gunung yang terjal dan gersang menjadi rumah bak istana sebagai tempat tinggal mereka. Mereka menguasai teknologi yang luar biasa dengan mengubah gunung menjadi tempat tinggal.

Disisi lain, mereka mempunyai tabiat membuat kerusakan di bumi. Salah satu bentuk kejahatannya adalah mengurangi kadar emas dan perak sebagai alat transaksi. Mereka menjadikan nilai emas dan perak tidak sesuai kadarnya dan menipu orang-orang dengannya. Ini adalah kejahatan luar biasa, merusak perekonomian global, melakukan penipuan demi keuntungan golongan mereka.

Nabi Saleh diutus oleh Allah SWT untuk memperbaiki kondisi kaum Tsamud. Jauh sebelum menjadi seorang nabi, Nabi Saleh dikenal sebagai orang yang jujur, penuh kebaikan dan kematangan ilmu. Itulah yang membuat geger kaum Tsamud ketika Nabi Saleh memulai dakwahnya untuk mengajak kaumnya menyembah Allah SWT.

Sebagian kecil menerima ajakan Nabi Saleh sementara sebagian besar mengingkarinya. Mereka menantang Nabi Saleh untuk menunjukan kebesarannya kalau memang ia adalah utusan Allah SWT.
Atas izin Allah SWT, keluarlah seekor unta betina dari batu gunung yang pecah dan juga melahirkan seekor unta kecil. Orang-orang heran bagaimana mungkin ada unta bisa keluar dari batu di gunung. Selain itu menurut beberapa riwayat unta tersebut sangat spesial dimana mampu menyediakan susu bagi seluruh kaum Tsamud dalam satu waktu dan ketika unta meminum air di sumur tidak ada satupun hewan yang berani mendekat. Akan tetapi hak itu ternyata tidak serta merta menjadikan mereka beriman. Kesombongan telah melingkupi hati dan pikiran mereka.

Melihat perkembangan dakwah nabi Saleh, para pembesar kaum Tsamud yang dimotori oleh 9 orang kemudian merencanakan makar. Sebuah rencana pembunuhan terhadap unta tersebut dan dilanjutkan usaha pembunuhan terhadap Nabi Saleh.

Unta betina tersebut berhasil dibunuh. Merka tidak menghiraukan pesan Nabi Saleh untuk tidak sedikitpun menggangggunya. Murka Allah pun datang.

Melalui Nabi Saleh, Allah SWT berpesan agar kaum Tsamud menghabiskan waktu untuk bersuka cita selama tiga hari merayakan keberhasilan mereka membunuh unta tersebut. Setlah itu balasan dari Allah akan datang.
Mendengar ucapan itu, kaum Tsamud tidak juga bergeming. Mereka justru menanggapi dengan remeh sambil berkata "Mana mungkin kita akan kedatangan adzab tiga hari lagi sementara sebelum itu kuta bunuh Nabi Saleh".

Upaya membunuh Nabi Saleh di malam hari di rumahnya gagal atas izin Allah SWT. Datanglah adzab yang sudah dijanjikan. Rusak dan luluh lanahnya semua yang mereka miliki. Istana-istana kokoh di gunung hancur tak bersisa sepertinya hancurnya kaum Tsamud yang tiada beriman.

Sumber: Tafsir Ibnu Katsir Surat An Naml 48-53


Rabu, 04 Januari 2017

Pelajaran 5000 Rupiah

Hari ini Tuhan memberikan pelajaran berharga. Aku sedikit tergesa-gesa meninggalkan lokasi kerja di Semarang untuk kembali ke Jogja. Angkot warna orange menjadi alternatif yang pas untuk segera sampai di Sukun, tempat bus langganan Semarang-Jogja mangkal.

Tidak ada satupun yang aneh terasa ketika berangkat, hingga tiba waktunya di perjalanan kurogoh tas mencari uang Rp. 5,000 untuk membayar angkot. Dengan sedikit kebingungan dan mencoba mencari beberapa kali, akupun sadar kalau tas pinggang tempat dompet beserta uangnya tertinggal di tempat kerja, tidak ada sepeserpun uang yang aku bawa. "Lantas bagaimana aku membayar ongkos angkotnya?", pikiran pertama yang muncul dalam benakku.

Kisah Fir'aun, Pelajaran Abadi Sepanjang Masa

Sebuah kisah populer hingga Allah SWT menjadikannya sebagai kisah yang paling banyak diceritakan setelah kisah penciptaan makhluk. Lantas apa maksud Allah menceritakan kisah Fir'aun tersebut secara berulang-ulang di dalam Al Qur'an? Tidak lain agar manusia mengambil pelajaran penting dalam kehidupan.

Sifat Fir'aun menggambarkan manusia yg sudah melampaui batas (tagyun), kufur atas nikmat Allah SWT. Lupa darimana asal muasal semua yang ia dapatkan. Dengan semua karunia Allah SWT yg menjadikannya raja Mesir lengkap dengan kekuasaan dan kemewahan menjadikan ia lupa diri, seolah ia lah pemilik semua sumber daya termasuk rakyat di dalam negerinya. Ia pun mendeklarasikan diri sebagai "Tuhan" untuk menguatkan posisinya dalam menindas dan melanggengkan kekuasaannya.