Salam BUMI, Pasti LESTARI

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?
(Asy Syu'araa' :7)

Selasa, 15 September 2009

Jawa Timur Langganan Banjir

Bencana alam banjir kian meluas di Jawa Timur. Ribuan rumah dan puluhan hektar sawah yang siap panen tenggelam. Tidak terhitung berapa kerugian yang diderita oleh masyarakat Jawa Timur. Masyarakat banyak yang mengalami kerugian harta benda dan kehilangan mata pencaharian. Setiap musim hujan datang seolah banjir menjadi rutinitas yang melanda daerah Jawa Timur. Keberadaan masyarakat juga terancam dengan tidak segera datangnya bantuan dari pemerintah. Mereka harus hidup dengan kondisi yang sangat menyedihkan. Tempat-tempat penampungan sementara penuh dengan warga yang mengungsi, menyelamatkan diri dari kepungan air yang kian menenggelamkan rumah-rumah mereka. Ada juga yang tetap bertahan di atas genteng-genteng rumah sambil menunggu bantuan datang karena terjebak oleh air yang tidak segera surut-surut.
Penyebab utama dari banjir di Jawa Timur adalah ketidakmampuan Sungai Bengawan Solo untuk menampung debit air di musim penghujan ini. Sungai terpanjang di Jawa ini sekarang kian dangkal. Terjadi banyak sedimentasi di anak sungainya. Belum lagi ditambah berbagai proyek fisik yang membuat luasan sungai menjadi berkurang. Sedimentasi atau pengendapan di sungai banyak disebabkan oleh terbawanya material-material berupa tanah atau bebatuan yang berasal dari bibir-bibir sungai. Dengan arus air yang kuat tepi-tepi sungai akan mengalami banyak erosi. Dinding sungai akan tergerus karena kekuatan ikat tanah sangat lemah. Pohon-pohon dan tanaman mempunyai andil besar dalam hal ini. Akar-akar pohon akan mencengkram tanah dengan kuat sebagai media tumbuhnya. Sehingga daya ikat antar tanah sendiri sangat kuat. Tanah tidak mudah tercerai oleh gaya-gaya luar yang berusaha merusaknya. Hal inilah yang belakangan ini jarang disadari oleh kita semua. Tepian sungai kini jarang ada pohon yang tumbuh. Program penghijauan jarang menyentuh hingga kawasan Daerah Aliran Sungai. Perlu keseriusan dari pemerintah dalam menghadapi hal ini. Penanaman di daerah sekitar sungai harus digalakkan. Tanamilah dengan pohon-pohon yang mempunyai perakaran kuat dan mampu hdup di kawasan tersebut. Perlu juga melibatkan masyarakat dalam hal ini. Pemerintah jangan pernah merasa sendiri dalam menghadapi bencana ini. Banyak masyarakat yang dapat diajak kerjasama. Berdayakan masyarakat sekitar dengan penanaman bersama. Tentunya ini juga akan menjadi keuntungan bersama baik pemerintah atau masyarakat. Konsep silvicultur akan sangat berpengaruh di sini. Silvicultur merupakan seni dalam menanam dan membangun hutan. Memang daerah sekitar kawasan sungai bukan merupakan kawasan hutan, tetapi sistem ini masih sangat relevan dipakai. Kita dalam menanam pohon-pohon tentunya tidak boleh sembarangan. Perlu keterampilan khusus dalam menanganinya, untuk itu perlu kerjasama dengan para ahli kehutanan yang konsen pada pembangunan Daerah Aliran Sungai. Para ahli kehutanan akan bisa menentukan jenis tanaman apa yang cocok untuk ditanam. Bagaiama proses penanaman yang baik sehingga menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan sempurna. Kemudian tindakan-tindakan apa lainnya yang mampu mendukung usaha penghijauan kawasan Daerah Aliran Sungai. Ini adalah sebuah kerjasama yang cukup baik apabila pemerintah, masyarakat dan stakeholder lain berkenan untuk bekerjasama.
Hal yang juga menjadi penyebab banjir adalah semakin banyaknya bangunan fisik disekitar Daerah Aliran Sungai. Tentu saja ini akan mempersempit luasan sungai sehingga daya tampung air semakin sedikit. Terutama pemerintah dalam hal ini, bagaimana mampu secara tegas mengontrol berbagai proyek pembangunan fisik yang tidak sesuai kaidah amdal. Sejah dibentuknya Bapedal (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup) pada tahun 1994 tampaknya belum bekerja maksimal hingga sekarang. Kegiatan yang dilakukan hanya sebatas himbauan moral. Tidak ada usaha yang lebih tegas dalam menanggulangi berbagai dampak kerusakan lingkungan. Alhasil semakin banyak gedung-gedung atau proyek fisik lainnya yang tidak ramah lingkungan. Dan itu terus bermunculan tanpa dapat dikendalikan. Pemerintah dalam hal ini harus memiliki ketegasan. Ketegasan dapat diwujudkan dalam pemberlakuan regulasi yang jelas dan tegas dalam hal pengendalian dampak lingkungan hidup. Kembali lagi ini semua membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Apabila tidak segera diatasi maka banjir pada musim penghujan akan selalu menjadi langganan bagi masyarakat Jawa Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar